Friday, September 30, 2016

Heboh !!! Ditemukan Ular Kepala Dua Disita Dari Tangan Penyelundup

 

Heboh !!! Ditemukan Ular Kepala Dua Disita Dari Tangan Penyelundup - Spesies dilindungi yang memiliki nama latin Eryx johnii ini tampak seperti memiliki dua kepala, karena ekornya berbentuk seperti kepala, yang digunakan untuk mempertahankan diri.

Ular itu dijual mahal di pasar gelap karena banyak yang meyakini bahwa satwa langka itu membawa keberuntungan atau mempuyai khasiat pengobatan.
Polisi di Bangalore menangkap empat orang yang berupaya untuk menjual makhluk yang dilindungi itu senilai 10.000 rupee (atau sekitar Rp19 juta).
Para petugas polisi yang berpakaian preman melakukan operasi penangkapan ini dengan menyamar sebagai pembeli.

Membawa keberuntungan

Pasar penjualan ular 'berkepala dua' itu "pada dasarnya merupakan bentuk lain dari penipuan," kata PS Harsha, wakil komisaris polisi setempat.
"Hal ini selalu dimanfaatkan untuk menipu orang-orang yang memiliki beberapa keyakinan bahwa ular itu akan membawa keberuntungan."
Sharath Babu, seorang penjaga satwa liar di kawasan kota Bangalore, mengatakan "Kepala dan ekor ular itu terlihat sama, jadi jika ada yang mencoba untuk menangkapnya, maka hewan itu akan menyerang dari ujung lain yang tak lain merupakan kepala."
Permintaan akan ular jenis ini tinggi, karena adanya takhayul bahwa ular jenis ini akan membuat sang pemilik jadi gampang memperoleh kekayaan, dan bahkan sering pula diggunakan dalam berbagai upacara, kata Babu kepada BBC Hindi.
"Ular ini bahkan digunakan untuk melakukan ritual-ritual untuk mendatangkan hujan atau uang. Dan bahkan diyakini semakin berat bobot ular, maka kekayaan yang didatangkannya akan semakin melimpah pula."
"Jadi, para penjual di pasar gelap sering mencekokkan bola logam dan benda-benda lainnya ke dalam tubuh ular-ular itu melalui mulut mereka .
"Akibatnya, satwa-satwa ini mati dalam kondisi yang sangat menderita."
Untungnya ular yang ini dapat diselamatkan dan kini dilepaskan di Bannerghatta Biological Park di pinggiran kota Bangalore.


Sumber : BBC.COM


0 comments:

Post a Comment